Rabu, 17 Juni 2009

SERIE MARKETING TRANCE

MEMPENGARUHI DENGAN KATA-KATA


"Saya kayaknya gak memilih presiden nih di pilpress kali ini”, si ali berkata. “wah gak bisa dong, inikan masalah siapa yg memimpin bangsa kita jadi kita wajib memilih” si budi menjawab.

Di waktu lain, si ali berkata,” saya gak menemukan pilihan yang mewakili aspirasi sebagai pemimpin bangsa di pilpres kali ini”. “oh gitu ya..aku sih milih walau pun belum menetukan siapa”, si candra menjawab.

Dalam setiap konversasi percakapan. Ada dua type jawaban yang biasa mengendalikan jawaban seseorang. Type dissosiasi, sebuah type penyangkal seperti si budi. Atau seorang yang mencounter jawaban, jawaban type dissosiasi cenderung menimbulkan argumentasi perdebatan. Lalu ada type assosiasi yaitu jawaban yang mengikuti apapun lawan bicara katakan. Seperti contoh pada si candra di atas.

Mana yang lebih baik...tentu jawabannya tidak ada yang lebih baik satu dengan yang lain. Yang benar pertanyaannya kapan digunakannya. Dalam berbisnis dan membina relasi maka type assosiasi didahulukan. Dalam mengambil alih komunikasi maka dissosiasi dipergunakan. Dalam dunia balapan itu teknik menyalip. Dissosiasi dipakai untuk menyalip.

Ali berkata,” Kalau calonnya kayak sekarang aku gak doyan nih”

Dodi berkata,” emang kamu punya kriteria seperti apa? ” ( assosiasi)

Ali berkata,” tegas, cepat bertindak, tepat sasaran, muda”

Dodi berkata,” kalau dari calon sekarang gak ada standar itu kalau yang mirip-mirip? (assosiasi)

Pilihan lain
Dodi berkata,” wah kamu kriterianya maksa” (dissosiasi)
Dodi berkata,” wah..apatis amat loe” (dissosiasi)

Kembali kepilihan assosiasi dodi diatas
Ali berkata,” rasanya kalau JK sama Prabowo bisa kena tuh syarat ku”.
Dodi,” hahaha...”. (asosiasi)

Jika pilihan dissosiasi dodi yang pertama dipakai
Ali berkata,” makanya golput pilihan benar” ( jawaban ini menimbulkan dialog melebar: bisa debat kosong gak karu-karuan)

Kembali ketawa dodi...
Dia ingin mengendalikan ali...ketika dia melakukan asosiasi berkali kali dia sekarang akan mengambil alih kendali dan membawa ali menjadi pemilih bukan golput.

Dodi,” sobat.. ini judi menarik yang SBY lakukan. Budiono itu orang yang “less treat” atau orang yang paling kecil tak beresiko, dimitrakan dengan SBY. Kalau hidayat atau hatta maka di pemilu 2014 bisa mereka presidennya. Tetapi kalau budiono gak bakal jadi presiden. Lalu kalau golkar dan PDIP tak menjadi mitra pemerintah maka di 2014 suara mereka makin gembos. Demokrat bisa pegang kendali. Ini perjudian jangka panjang SBY. Jadi pilihan kamu" yang tegas, cepat bertindak, tepat sasaran, muda " akan dibuatkan jalan kalau SBY menang”

Inilah yang disebut dissosiasi dipakai untuk menyalip kendali komunikasi. Ali bisa setuju bisa tidak setuju, tapi pasti" less resistance" alias sedikit pertentangannya ketimbang dari tadi di counter dengan dissosasi. Yang setiap kalimat sudah didebat. Kalimat dodi terakhirpun bisa didebat. Tapi pesannya sudah sampai di Ali.

Selamat berkomunikasi