Selasa, 29 Juli 2008

Part 1 Visi Entrepreneur

Part 1

Visi Entrepreneur


Bagaimana memulai menjadi Entrepreneur

1. berani

2. lakukan

3. mastery

4. Be the best, Be difference

5. Fight

6. win


Bagaimana menjadi Entrepreneur

1. Imagination Create my Reality

2. Lihat Kebutuhan Sekitar

3. Empati pada orang lain- sensor entrepreneur

4. Jual nilai tambah

5. Jual benefit-manfaat

6. Jual mimpi pelanggan

7. Jual kebutuhan & kemampuan merubah keinginan pelanggan



Bagaimana memulai menjadi Entrepreneur


Prinsip Memulai 1


Berani


Pernah dong bercita-cita ingin menjadi seorang direktur? Kalo mau, pinginnya cepat atau melalui perjuangan karir dan lama! Kalo memilih jalan panjang pastinya anda melamar pada sebuah perusahaan, kemudian berkarir di sana beberapa tahun atau mungkin seumur hidup anda. Tidak sampai disitu tapi harus membuat terobosan-terobosan agar perusahaan tersebut memperoleh keuntung sehingga anda dilirik oleh atasan, atau pemilik perusahaan untuk cepat naik jenjang karir. Atau jika memilih jalan pintas, ya cukup meluangkan waktu sebentar untuk pergi ke notaris membuat sebuah perusahaan berbadan hukum PT, CV, atau koperasi lalu pilih jabatan direksi yang anda sukai dan selesai, seketika itu juga anda langsung menjadi seorang direktur. Dan yang lebih pintas lagi adalah menunggu warisan perusahaan dari orang tua. Mudah-kan, sehingga pertanyaanya “Menjadi direktur, yang susah apanya? Yang pasti jawabannya menjalani organisasinya kalau kita tidak tahu caranya, itu susahnya.


Alinea pertama tadi menunjukkan bahwa lowongan menjadi entrepreneur itu banyak dan mudah. Membuat pekerjaan lebih mudah dari mencari pekerjaan. Dan setelah kita menjadi direktur maka pola pikir dan tindakan kita akan segera mengikutinya percayalah. Seperti belajar berenang, kecebur aja dulu nanti pasti bisa berenang. Percuma belajar berenang tetapi tidak pernah nyebur di air.

Kembali ke menjadi direktur secara instan. Setelah menandatangi akte, anda resmi menjadi entrepreneur , dan selanjutnya anda harus membuktikannya. Pilihlah peluang usaha yang anda kuasai, atau carilah orang lain yang dapat menjalankan usaha atau gunakan segala macam cara agar uang dapat masuk ke dalam rekening perusahaan. Pastikan melalui sebuah penjualan dari produk atau jasa yang anda sediakan. Saya percaya secara psikologis anda memantaskan jabatan direktur tersebut dengan karya berhasil apapun yang anda pilih, sektor jasa atau pun sektor produksi.


Sangeh Story


Sambil mempersiapkan menjadi direktur, saya mendapat cerita berharga saat saya berkunjung ke Bali. Ada sebuah kisah menarik tentang kehidupan komunitas kera di daerah Sanggeh Bali, dimana mereka berkomunal seperti layaknya kehidupan manusia yang memiliki pemimpin dalam sebuah komunitas. Komunitas kera tersebut dipimpin oleh seekor kera yang ukuran fisiknya lebih besar dengan memiliki bentuk rambut yang lebih panjang dari kebanyakan kera sekitarnya dan memiliki perbedaan pada rambutnya, berwarna lebih keputihan.



Ada sebuah tradisi di kelompok kera tersebut pada setiap tahunnya, yaitu perebutan kursi kepemimpinan yang dilakukan dengan bertanding dalam sebuah perebutan kekuasaan secara fisik, biasanya dengan berkelahi satu melawan satu dan jika dalam pertarungan tersebut sang penantang tidak berhasil mengalahkan sang pemimpin maka dia terusir dari kelompok dan daerah tersebut, namun jika pemimpin sekarang kalah dalam pertarungan kekuasaan tersebut maka sang pemenanglah yang bertahta. Ada keajaiban yang terjadi di mana dalam beberapa bulan kemudian secara fisik, pemimpin yang baru tadi ukuran tubuh berubah, tumbuh menjadi lebih besar dari ukuran kebanyakan dan rambutnya memanjang sendiri serta warnanya berubah menjadi memutih, seakan ada enzim kepemimpian yang berlaku universal di badan kera yang menjadi pemimpin tersebut, sehingga siapapun menjadi pemimpin maka terjadi perubahan tumbuh secara alami.


Saya jadi berfikir peristiwa alamiah ini adalah sebuah peristiwa universal yang berlaku di kehidupan dimuka bumi ini untuk setiap mahluk ciptaan sang pencipta. jika anda atau siapapun anda menjadi pemimpin apalagi dengan jalan yang keras dan sulit maka secara alami ada “enzim” kepemimpinan mengalir dalam tubuh anda. Secara otomatis kita menjadi demikian kreatif, tajam dalam perpandangan, bertanggung jawab dan itu keluar secara alami. Keseimpulan ringan dari saya atas peristiwa ini adalah menjadi pemimpin atau entrepreneur yang mana syarat pertamanya adalah JADI DULU, maka anda siap memasuki periode perubahan “enzim-enzim” di dalam tubuh anda yang keluar sebagai survival insting dan rasa tanggung jawab. Dan selanjutnya tinggal Fight - pasti anda menang.


Prinsip Memulai 2

Lakukan segera-Just Do it



Ini bukan karena spansor, dan juga bukan karena mau dilirik sponsor. Tapi ini adalah pengalaman dari kesuksesan sebuah produk. Maaf kalo produk lain tidak diwakili, karena yang saya pakai adalah Nike sebuah produsen alat olah raga yang terbesar di dunia. Yang saya suka dari Nike bukan hanya produknya tapi slogannya, yaitu Just Do It atau Lakukan.

Nah, dalam pengembangan usaha Slogan ini berlaku pula, sehingga tidak ada alasan untuk tidak memulai usaha. Saya tahu alasan orang untuk tidak mau melakukan sebuah usaha, misalnya alasan pengalaman bisnis yang terbatas,


PADAHAL pengalaman terbatas anda bisa terselesaikan dengan belajar dan bertanya pada teman-teman yang berpengalaman pada bisnis sejenis. Atau alasan modal, padahal kalau anda tidak memiliki modal dana bisa cari pinjaman dari mereka yang punya. Atau alasan ga’ punya ide, nah kalo yang ini kenapa tidak pakai ide orang lain yang punya ide tapi tidak dijalankan.


Kalau alasannya tidak punya tempat usaha, ya cari aja teman atau orang yang punya tempat usaha yang lokasinya tepat. Tawarkan usaha anda dan lakukan perimbangan pembagian hasil usaha atau bagi-baginya yang adil.


Gini deh ... Pokoknya kalau dicari-cari alasan pasti banyak ribuan mungkin jumlahnya alasan, yang kesemuanya sebenarnya hanya alasan yang ingin menegaskan bahwa anda tidak mau bukan tidak bisa.

Kalau tidak mau apa saja sudah tidak mungkin jalan atau terjadi namun kalau tidak bisa dan anda memiliki kemauan apapun pasti terjadi.


Mutiara Hijau Story


Bukan bermaksud promo usaha sendiri atau narsis, tapi cerita nyata biasanya jauh lebih mengena dari pada mengutip cerita orang lain yang sering kali di bumbui kata “Katanya” itu.

Pagi itu Ibunya anak-anak tiba-tiba menceritakan mimpinya ke saya. ”Aku tadi malam gak bisa tidur. Sebenarnya sudah 3 hari ini aku memikirkannya. Aku mau buat salon khusus wanita, perawatan spa lulur theraphy”. Katanya cepat.

“Nah loe… mulai dari mana?”, tanyaku lagi,

Dengam seksama aku mendengarkan penjelasannya. Ternyata kamar utama dijadikan salon untuk 7 set kaca dan 3 tempat tidur lulur. Modalnya sudah ada yang mau biayain, dari uang tabungannya dan mitra usahanya. Sementara itu 1 unit Mobil yang kredit tiap bulan mesti bayar 2 jutaan dijual buat nambah modal salon, dengan asumsi setahun dapat beli baru tunai.


Pertanyaanya, apakah perempuan beranak 2 ini bisa nyalon? karena setahuku dia tipe penyalon.


“Lihat saja strategiku” katanya sambil berlalu, meninggalkan 100% rasa penasaran di pikiranku.


Tidak tunggu besok atau lusa, hari itu juga, wanita yang kukenal lebih dari 10 tahun ini langsung pergi ke Depo Bangunan sebuah toko bahan bangunan yang lengkap full AC dan nyaman dekat rumah.


Seluruh belanja material dibelinya sendiri dan dia mengecat sendiri kamar tersebut. Ga’ kebayang 2 hari 2 malam dia bekerja dibantu oleh pembantu di rumah, selesai pengecatan, ke toko mebel, pesan tempat tidur dan lain sebagainya. Sore dia sibuk membuat spanduk, plank salon, brosur yang akan disebar ke tetangga-tetangga. Tukang ledeng mengerjakan saluran cuci dan membetulkan kamar mandi dan di hari ke tujuh ada 8 orang calon pegawai sedang di-training creambath, lulur dan lain sebagainya. Aku bertanya dalam hati dari mana di punya ilmu persalonan, bukan dalam cerita Roro Jongrang yang tersulap dalam 1 malam, tapi aku diam saja, kubiarkan kretifitas dan aksinya berjalan alami.


Selama satu minggu dia menelpon teman-teman dan saudara untuk datang ke salonnya dan gratis di creambath sebagai kelinci percobaan para calon pegawainya. Dan sangat surprise orang-orang antri datang, dan dengan sukarela menjadi korban. Ok strategi menarik kataku dalam hati. Jadi ingat serial TV Oshin .... atau memang mengadap dari cerita itu ya. Tepat hari ke 15 salon dibuka dengan harga 50% diskon selama 1 bulan. Terlihat mahasiswa Tarakanita, Asyafiiyah, ibu rumah tangga mulai berdatangan. Aku ingat tepat satu bulan aku tanya, “Berapa sales 1 bulan ?” “Bulan ini 9 juta” katanya sambil terus menghitung pembukuan. Jujur aku kagum.


“Dua Bulan ke depan kalo kayak gini terus balik modal aku”, katanya tanpa ekspresi. Aku terhenyak di bangkuku, bukan karena sulapan Roro Jongrang ini tapi ternyata ada rahasia jiwa entrepreneur sejati yang tersembunyi yang selama ini tidak aku ketahui.


Prinsip Memulai 3

Mastery


Bukan sok jadi motivator handal, tapi boleh kan share opini dan ide, serta kisah nyata yang pastinya bermanfaat. Menurut saya, mengawali sebuah usaha sangatlah mudah dan banyak caranya, sedangkan untuk mempertahankan eksistensi memerlukan pelajaran dan ketrampilan tersendiri. Pertanyaanya, apakah untuk memulai sebuah usaha haruskah memiliki ketrampilan terlebih dahulu?

Menurut saya tidak perlu. Anda tidak perlu memiliki ketrampilan terlebih dahulu. Begini alasannya; Dalam sebuah diskusi di Radio acara rutin saya, pernah saya bertanya kembali kepada sang penanya, “apakah bapak trampil dulu naik sepeda baru mau bersepeda?” “apakah bapak terampil dulu dalam berenang baru menyebur ke air? Bagaimana ketrampilan itu bisa didapat?” Tentu tidak perlu ketrampilan, selagi belajar jatuh bangun kita lakukan baru terampil. Semua orang memulai sesuatu dengan keberanian terlebih dahulu, dan tidak perlu menjadi master dulu baru berbisnis. Atau mesti sekolah jauh-jauh dan mahal-mahal yang terkenal pula, baru berbisnis, tetapi lakukan dahulu, berani dahulu.

Sewaktu bayi, kita memerlukan orang lain untuk membantu belajar berdiri. Kecepatan seseorang belajar dan sukses berdiri, lalu berjalan dan berlari adalah kesuksesan dan kemenangan pribadi bukan usaha orang lain karena orang lain itu biasanya sifatnya membantu. Jadi sebuah kesuksesan adalah merupakan usaha individu.


Soto Lamongan Story


Kembali sebuah produk saya sebut. Tapi produk ini sama halnya dengan Warung Tegal, dan nama produk yang memakai daerah selalu menarik untuk diambil ceritanya.

Suatu kali saya bertemu dengan Pak Ali pemilik LA Cafe, dia bercerita ke saya setelah 2 bulan pertama LA Café berjalan sangat baik.


“Saya merasa harus mengerti apa yang anak-anak Lamongan kerjakan karena kalau mereka sakit atau ada sesuatu, masa warung soto kita harus tutup?” katanya menjelaskan.

Biasanya setiap pagi Pak Ali bangun jam 3 untuk belanja ke pasar dan membeli ayam segar dari penjagalan dekat yayasan.


“Segala perbumbuan aku tahu sumbernya sekarang. Ada yang kurang sreg Mas, dengan cara mereka memberikan MSG yang takarannya menurutku terlalu berlebihan, memang gurih tapi bikin haus dan itu ciri MSG yang berlebihan dan berbahaya khan buat kesehatan”, katanya mengingatkan saya.

“Aku bilang ke anak-anak itu untuk menguranginya tapi jadi nggak seenak kalau memakai MSG dan saya terbeban moril Mas”, katanya lagi pada saya.


“Mereka kayak robot kalau sudah begitu ya begitu gak mau berubah dan itu sudah jadi rumus baku soto lamongan keluarganya. Aku muter mikir tujuh keliling dan aku teringat dengan ibu Dewi salah seorang donatur tetap Yayasan yang jago masak dan berbisnis catering”, pak Ali melajutkan ceritanya.


“Kemudian aku bertanya ke bu Dewi dan diberi rumus bumbu-bumbu yang dapat menghasilkan rasa aroma dan kenikmatan melebihi MSG, alhamdulillah waktu di coba lebih lezat. Aku memasaknya sendiri Mas, katanya lagi. Aku sudah hafal sama bumbu-bumbu mereka dan kombinasinya aku sekarang bisa buat soto!” katanya bangga.


“Untuk apa pak Ali bisa masak?” tanyaku.

“Buat tenaga cadangan”, katanya menjelaskan,

Singkat cerita 3 minggu setelah kami bercakap-cakap pak Ali berkunjung ke kantor saya. Dan dia cerita,”Saya binggung Mas anak dua itu sekarang berantem karena ingin resep atau buatannya yang dipakai jualan, sekarang yang satu pulang kampung tinggal yang satunya ada di yayasan dan tadi pagi ayahnya di Lamongan memanggil pulang, bingung Aku. Kalau dia pulang juga, siapa yang dagang?” Katanya cemas.


“Pak Ali kan sekarang bisa masak, ya masak saja sendiri!” kataku.

“Gak sanggup kalau sendirian Mas pembeli makin banyak urusan dapur minimum 2 orang didepan dan belanja 2 orang.’” Jawabnya setengah bingung.


” Kenapa tidak aktifkan anak-anak yayasan saja, kan si Husin dan teman-teman memang suka masak di yayasan. Jadikan satu dan ajarkan ketrampilan masaknya.” Kataku lagi.

Pak Ali melesat pulang seketika setelah pamit.


Lima (5) hari kemudian saya datang ke LA Café terpampang tulisan Resep baru tanpa MSG, sehat - murah - berkualitas. Terlihat semua meja penuh terisi. Kalau awalnya pelanggan yang belanja dari komunitas ojek dan sebagainya sekarang saya melihat penambahan pelanggan yang bermobil pun mengantri. Rupanya banyak pelanggan yang sadar arti kesehatan dan ini yang di-expose oleh Pak Ali, inilah yang disebut mastery, menjadi faham dan pandai dengan melakukan langsung dan menyelesaikan setiap permasalahan menjadi peluang.


Prinsip Memulai 4

Be the best, Be difference


Setiap menatap wajah anak-anak saya, tidak terbayangkan kalo satu sama lainnya mengambil kelebihan dan kekurangan ayah bundanya. Ada yang hidung dan bibirnya mirip saya, ada yang mata indahnya mirip bundanya. Bisa dibayangkan dari 6 milyar manusia yang terlahir di dunia tidak ada satupun yang serupa. Walaupun 1 orang memiliki 7 kembaran yang sama. Sedikit menjadi bijaksawan, saya beropini agaknya hukum alam menakdirkan setiap makhluk terlahir untuk menjadi beda satu dengan yang lainnya, dan untuk menemukan jati dirinya yang berbeda-beda pula dimaksudkan untuk saling melengkapi satu dengan yang lainnya.


Tapi dalam kehidupan terkadang aturan dan doktrin menciptakan kita menjadi manusia yang seragam. Kenapa mesti seperti yang lain? Kenapa harus sama? Yang terpenting kita menjadi yang terbaik dari segala potensi kita miliki.


Pertanyaannya apakah anda berani tampil beda?

Untuk tampil beda, siapa takut?


Harusnya begitu. Maksudnya, berbeda memberi peluang anda untuk dikenal, produk anda harus beda dan unik, promosi anda harus beda, logo, perilaku organisasi harus lain dari pada yang lain, itu yang selalu pelanggan ingat.


Tahukah anda seorang yang paling fenomenal dari sebuah reality show American idol di Amerika seorang imigran Hongkong bernama Williem Hung bergigi tonggos, sipit, berbahasa Inggris dialek China dalam sebuah audisi pemilihan peserta? Dia memilih lagu she bangs dari Ricky Martin yang karakter dan kemampuannya 180 derajat berbeda dari dirinya, pada audisi tersebut Williem Hung mendapatkan kritikan sangat pedas dari para jury khususnya Mr Simon yang pedas mengkritik penampilannya,


”anda jelek, tidak bisa nyanyi dan tidak ada bagus-bagusnya, what can I say”?

Namun dijawab oleh Hung dengan sebuah kejujuran yang menyentuh hati setiap manusia. “Tapi ini semua adalah hal yang terbaik yang saya berikan untuk anda”

be the best & be diffrence membuat dirinya sekarang 1 juta dollar lebih kaya dari sebelum ikut acara audisi American Idol tersebut.


JDC Story


Bab ini memang penuh dengan story yang punya benang merah dan makna. Saya teringat tahun 2002 ketika saya mencari tempat untuk membangun organisasi pertemuan mingguan agen pemasaran, saya memerlukan tempat yang strategis dan murah di tengah kota Jakarta, pilihan saya ada pada gedung milik pak Siswono yang di rancang dan dipimpin oleh pak Edy Utoyo. Gedung ini adalah gedung 6 lantai sebagai sebuah sentra design, interior & furniture di Jakarta. Alasan saya mengapa memilih gedung ini salah satunya adalah karena banyak barang-barang yang bisa menimbulkan motivasi seperti design dapur, rumah, interior yang indah sehingga dapat menjadikan surga di rumah.


Kembali menjadi pe motivator, para Marketer memang mempunyai dua tipe pendorong, yang pertama adalah mereka yang mempunyai alasan kuat untuk sukses yang biasa di sebut compeling reason yang keduanya harus dimotivasi dari luar, atau di rangsang yang biasa di sebut External Locus of control. Nah, Gedung JDC cukup memberikan hal tersebut, sehingga jika ada seorang marketer yang lagi lesu darah, kemudian dia melihat barang yang dia minati langsung daya juangnya naik seketika, akan segera termotivasi sendiri.


Atas dasar itulah, kami mengadakan pertemuan bisnis gathering tersebut pada setiap hari Selasa, semacam forum pertemuan syarikat dagang. Hasilnya cukup baik, karena pertemuan ini selalu diisi dengan bintang tamu yang memberikan semangat dan ilmu yang sangat dibutuhkan.


Biasanya sambil menunggu pertemuan yang biasanya dilakukan selepas Maghrib ini saya selalu berkunjung atau ngobrol-ngobrol ditempat Pak Edy Utoyo sekalian belajar mengenai dunia ke arsitek an-sebuah bidang yang dikuasainya lebih dari 30 tahun yang terus di up date dengan seminar-seminar tingkat dunia dan juga membangun relasi-dalam suatu dialog saya bertanya bagaimana asal muasal JDC berdiri.


Dia mengawali ceritanya, “Pasar pada mulanya hanyalah 1 hari dalam satu minggu dengan disebut hari pasar seperti pasar minggu, pasar senin, pasar jumat dengan menjual berbagai kebutuhan. Pasar tersebut kemudian berkembang menjadi beragam, sehingga dalam pasar ada pasar kering, pasar basah, pasar ikan, pasar ternak dan lain sebagainya. Kemudian pasar-pasar ini memisah berdasarkan jenisnya seperti pasar kain di tanah abang, pasar elektronik di Glodok, pasar buah dan sayur di pasar Kramat Jati, pasar Kenari untuk alat listrik.” Sesaat Pak Edy meminum air putih di depannya dan melanjutkan ceritanya.


“Pasar-pasar tersebut disebut pasar sentra, atau pusat kebutuhan. Berbeda dengan konsep Mall mereka dikategorikan pasar Amusement-hiburan dan perlu diingat lawannya sebuah kesenangan adalah kebosanan”, katanya berteori. “Pasar hiburan bisa membosankan sehingga para pelanggan bisa bergeser mencari sebuah amusement-hiburan yang lebih menarik dan lebih baru lagi, seperti dulu ada Gajah Mada Plaza, kemudian pelanggan bergeser ke Ratu Plaza yang lebih baru serta menarik muncul, kemudian berpindah ke Melawai yang lebih baru lagi, kemudian ke Pondok Indah, kemudian ke Plaza Senayan begitu seterusnya, orang selalu mencari sesuatu yang baru karena bosan dengan yang itu-itu saja.


Pasar sentra sifatnya lain, kita ke sana tidak mencari hiburan tetapi mencari barang untuk diperdagangkan kembali sehingga walaupun tidak ada kenyamanan AC, parkir yang sempit atau tempat yang luas seperti di Mall, orang tepat berdesakan datang dan membeli kebutuhan tersebut, tetap mencari kain di Tanah Abang yang notabene sudah berdiri lebih dari 400 tahun, Pasar sentra tidak membosankan.


Melihat peluang ini maka sentra interior, furniture, arsitek saya buatlah konsep gedung bernama JDC – Jakarta Design Center. Sejak awal berdiri gedung ini antri penyewa yang ingin membuka kantor atau outletnya dan bahkan saat ini ada lebih 30 perusahaan besar yang mengantri dalam daftar. Begitulah gedung sentra tidak memerlukan iklan karena memang cuma ada satu, orang pasti kesana kalau mau membangun rumah,”katanya menjelaskan dengan rinci.


Ketajaman melihat pasar dan konsep sentra pasar interior, design dan arsitektur yang dibidik oleh gedung JDC yang dirancang dan dibangun oleh Bapak Edy Utoyo ini sangat tepat sehingga membuatnya menjadi terbaik di kelasnya dan berbeda.


Bagaimana ...mudah-mudahan mengerti sampai disini. Kalo belum ya kasih komentar di sini atau email ke wowiek247@gmail.com


Prinsip Memulai 5

Fight- semangat juang


Apasih yang mau saya angkat di sesi ini “Semangat Juang”. Yuk kita mulai saja. Dalam bisnis anda harus berani dan perlu mengedepan-kan sikap fight atau ngotot semangat juangnya. Kenapa, karena menurut saya sangat benar bersikap positif berani tersebut. Seorang entrepreneur adalah orang yang tidak mudah percaya sebelum mencobanya, meskipun ketika mencobanya, keyakinan anda hampir padam karena terpaan persoalan atau badai masalah, namun ternyata terpaan badai tersebut justru dapat membakar semangat juang kewirausahaan, semangat pembuktian bahwa anda mampu, bahwa anda bukan pecundang.


Bagaimana kalo mengandalkan Nalar? Nalar bisnis anda semakin optimum, dan pada akhirnya anda semakin yakin kesuksesan yang anda raih. Tegasnya, keberhasilan dalam bisnis memang sangat ditentukan oleh semangat kewirausahan anda yang tinggi.


Selain semangat juang yang tinggi, jaga pikiran untuk selalu berpikiran positif, kenapa? Karena pemikiran negatif apalagi putus asa yang harus dibuang jauh-jauh, Jika pikiran anda tidak melihat hasil akhir, bahwa bisnis kita akan sukses maka sudah pasti anda akan kehilangan semangat anda. Jadi pertahankan terus gambaran sukses dalam benak anda, hal ini tentu akan menjadikan bahan bakar yang membakar semangat juang anda.


Dalam bisnis modern ini menghasilkan karya haruslah sebuah karya yang prima dan kemudian pertahankanlah reputasi anda tersebut, karena banyak kompetitor yang berusaha mengoyang keberadaan anda. Pertahankan semangat kompetisi, pertahankan semangat juang anda. Tidak perlu bakat dalam menjalankan bisnis, banyak orang berbakat yang tidak sukses dalam kehidupannya, yang diperlukan adalah semangat dan keberanian memulai dan mencoba.


Rencana STC Story


Apalagi yach yang bisa diambil sebuah cerita! ... ehm bagaimana kalo tentang STC Senayan. Senayan Trade Center adalah sebuah gedung yang terjual penuh namun kurang begitu berhasil mendatangkan buyer atau pelanggan ke pertokoan tersebut. Sebagai seorang konsultan bisnis saya diberi kehormatan untuk memperbaiki performanya. Pastinya sebuah tantangan menarik bagiku. Tindakan pertama saya adalah melakukan Intelijen pengumpulan data. Dengan kemampuan yang anda, aku survey setiap toko dengan mengajak dialog penjaga toko dan lain sebagainya. Data yang kami peroleh adalah mereka mengeluhkan sedikitnya pelanggan yang datang. Menurut mereka karena mall-nya salah konsep, bentuknya mirip mall di Kota - Mangga Dua jadi tidak keren seperti tetangganya Plaza Senayan.


Saya hanya tersenyum mendengar komentar penjaga toko tadi. Disisi lain, saya menanyakan hal yang sama ke pengelola gedung. Mereka mengeluhkan banyaknya pemilik toko yang bukan bermental pebisnis, mereka hanya investor, beli toko kemudian berbisnis yang kurang tajam pasarnya, sehingga mereka tidak berkreasi mendatangkan pelanggan dengan jualan produk yang inovatif atau sistem yang menarik. Ada beberapa yang sangat sukses seperti bisnis sulaman yang dari menyewa 1 toko hingga memiliki 3 toko dari bisnisnya. Pemiliknya sangat tekun berinovasi agar pelanggan mau datang dan puas membeli kembali, juga salon dan beberapa rumah makan yang penjualannya sangat baik.

Bisa saya katakan bahwa disini ada dua mata pisau data yang menantang, kesimpulan juga mengarah kesana yaitu yang berjualan kebanyakan hanya pegawai bukan pemilik dari usaha tersebut. Jika pemilik usaha pasti akan FIGHT’ habis-habisan berstrategi mengingat besarnya modal yang telah dikeluarkan. Sementara Mata sang pegawai sudah tidak mengeluarkan cahaya semangat berjualan dengan alasan pendatang sedikit. Di kepalanya sudah mencari alternatif kerja di tempat lain.


Pengelola gedung memang tidak bisa berbuat banyak karena tempat tersebut sudah bukan milik mereka lagi alias sang pemilik tokolah yang berhak. Kalau tempat tersebut sewaan maka pengelola gedung akan berjuang untuk penyewa tidak keluar sehingga Fight habis-habisan membuat program agar banyak pengunjungnya.

Sebagai seorang entrepreneur sahabat saya Iwanto meminta advis profesional kami, karena walaupun dia tidak rugi tapi kredibilitas dia sebagi pemain bisnis property bisa rusak, dia menginvestasikan reputasinya dengan membayar kami.


Begini saran kami, seperti di Korea ada sebuah mall yang sangat ramai pengunjung dan pedagangnya bernama Dong Dae Mun & Nan Dae Mun, keunikan mall ini adalah buka 24 jam, hampir seluruh barang dagangan asal korea di Indonesia ada di Mall tersebut. Apa keunikannya, mall tersebut buka 24 jam dengan tiap ruangan dimiliki disewakan kepada 3 party yang berbeda pagi, siang, malam. Yang siang retail, yang malam wholesale sampai pagi, 3 pedagang berbeda jadi ongkos sewa gedung kalo dibagi 3 pengusaha tentunya menjadi sangat murah bukan. Sehingga barang yang dijual pun dapat berkompetisi murahnya. Kami menyarankan STC mengeser sedikit strateginya seperti mall dengan mengajak seluruh pemilik toko tersebut. Anda bisa bayangkan di pagi hari dari pada dagang di pasar becek Senen buat nyari makanan kecil yang akan dijual kembali mungkin nanti penjual di senen lebih baik ke mall STC bayarnya sama dengan membayar biaya preman Senen, tapi lebih prestisius, bersih dan pasti murah.


Prinsip Memulai 6


A Winner - Sang Penakluk


Bicara penakluk, kita manusia atau bahkan mahluk hidup ciptaan Tuhan terlahir dan tercipta sebagai penakluk. Gairah manusia untuk menjadi sang penakluk membawa dunia menemukan dunia baru seperti yang dilakukan oleh Marco Polo, atau Christopher Colombus mereka adalah para pemberani merealisasikan atau mewujudkan mimpi mereka. Semua itu di awali oleh rasa self actualisasi atau pembuktian diri. Kebutuhan manusia yang tertinggi adalah hal ini. Menurut saya, kebutuhan pembuktian diri ini-lah yang paling kuat mendorong seseorang untuk maju.


Saya sangat menyarankan anda untuk memilikinya dan segera-kan pembuktiannya. Buktikan kalau diri anda itu ada didunia, dikenang akan karyanya, bangsa Indonesia memiliki sebuah mahakarya terbaik di dunia yaitu sebuah kitab suci terbesar di dunia untuk agama Buddha yaitu Candi Borobudur, itu adalah kitab suci 3 dimensi yang dibuat menjadi ‘komik’ dalam relief-relief candi sehingga muncullah karya tingkat dunia yang bahkan manusia modern-pun masih skeptis bagaimana mereka melakukannya secara detail. Sudah berdiri 14 abad bangunan tersebut hingga kini bangsa Indonesia belum dapat menandingi karya nenek moyangnya sendiri. Kalaupun ada karya kita saat ini yang diketahui ke manca negara hanyalah berita tentang bom yang merusak atau destruktif bukan membangun.


Bermimpi, melakukan dan menjadi pemenang adalah sebuah perasaan yang tidak ada bandingannya. Bawa diri anda ke batas kemampuan, push to the limit - terujung dan taklukan.


STC Story


Saya memiliki sahabat yang sudah saya kenal hampir 20 tahun yang lalu, dulu dia pemain bulu tangkis pelatda angkatan Joko Suprianto namun namanya tak pernah masuk squad nasional. Tinggal di bilangan pasar Jatinegara orang tuanya penjual barang-barang consumer goods seperti shampo, margarin, pasta gigi dari perusahaan Unilever, PT Tempo, Procter & Gamble dan lain sebagainya. Aku sangat akrab dengan kedua orang tuanya karena di awal aku membangun bisnis toko swalayan merekalah yang menyuplai 50% isi tokoku. Toko Mirah swalayan namanya. Tahun 1990 belum ada pasar swalayan ukuran 150M2 luas lantainya seperti ukuran Indomaret, Alfa, dan lain sebagainya. Aku membangun jaringan toko di pinggiran kota Jakarta di Bekasi dan daerah Cibubur.


Sahabatku ini bernama Iwanto seorang pebisnis Tionghoa yang sangat aku kagumi, salah satu master piece yang dia karyakan adalah semua gedung di sentral Jakarta bernama STC - Senayan Trade Center di samping Mall megah Plaza Senayan. Tempat yang 100% sold out. Dimiliki 20 tahun HGU oleh pembeli di mana tahun ke 21 akan kembali di kelola oleh pemilik gedung yaitu sahabat ku ini. Banyak hal yang aku tanyakan kepadanya, modal dari mana dia bikin gedung? Bagaimana strateginya? Dan lain sebagainya ada dalam benakku.


Karena kesibukan masing-masing dialog kami hanya sebatas SMS-SMS-an saja, namun sampai juga jodoh kami untuk bertemu karena salah satu divisi pendidikan usaha yang sedang dibangun, Diamond in You, memerlukan sebuah ruang kelas untuk presentasi dan lain sebagainya. Sedangkan gedung lain sudah penuh dan aku mendapat informasi STC kosong. Jadilah kami bertemu di STC Senayan. Perbincangan ini langsung memfokus pada pertanyaan yang telah setahun berada dalam benakku, bagaimana ini gedung bisa berdiri?


“Awalnya” ia mengawali ceritanya, “Saya dekat sama orang-orang Setneg karena temen-temen bulutangkis dulu, lalu beberapa teman sangat dekat dengan pejabat teras Setneg jadi kami dapat 30 tahun sewa tanah yang nanti akan dikembalikan ke negara seluruh asset ini. Lalu kami buat maket gedung dan mengurus perizinan, ya modal dari sana-sini la…” katanya polos. Kemudian kan Plaza Senayan lagi boomingsold out.” Oh.. jadi begitu dia membangunnya, duit orang lain, jaringan orang lain, waktu orang lain dan dia hanya menggatuk-gatukkan, nyambung-nyambungin sehingga animo mereka pindah ke kami. Banyak peminat yang membayar DP sehingga kami dapat membangun, mereka di haruskan gedung berdiri bayaran lunas, cicilan tanpa bunga. Pembayaran per-termin ini modal kami membangun gedung ini sampai selesai padahal kalo ada 60% pembeli saja kami sudah untung lumayan”, katanya dengan sumingrah. “Ternyata malah 100%