Sabtu, 08 November 2008

PRINSIP MENJADI ENTREPRENEUR

JUAL NILAI TAMBAH


Banyak pebisnis yang mengawali usahanya dengan menjual barang orang lain atau lebih dikenal sebagai pedagang. Contohnya kawan saya, Bang Ican yang tinggal di Medan, Sumatera Utara. Berdasar pengalamannya ia mengetahui bahwa harga mobil bekas di Medan lebih mahal jika dibandingkan dengan di Jakarta. Bahkan bisa mencapai selisih 3 juta rupiah. Jual mobil inilah lahan bisnis utamanya.


Sekarang dimana sebuah "nilai tambah" yang dia manfaatkan .


Ia melihat disekeliling, melihat yang terdekat. Begitulah cara pebisnis mencari peluang melihat yang dekat-dekat terlebih dahulu.


Ia lihat ruang di belakang mobil tersebut masih cukup lapang. Dan ia manfaatkan hal itu sebagai peluang. Dicarinya pebisnis lain yang berniat mengirim barangnya ke medan. Juga pebisnis seperti pengusaha kain, atau garment. Ia manfaatkan mobil tersebut sebagai jasa kurir.


Terkadang ia belanja sendiri barang Tanah Abang dan dijualnya barang dagangan tersebut sepanjang jalan pulang ke Medan.



Kepandaian seorang pebisnis seperti inilah yang harus anda asah terus menerus. "Setiap bisnis akan memberi peluang bisnis yang lainnya". Itulah sebuah nilai tambah.


Ada juga seorang yang memanfaatkan piring-piring di pasar loak kemudian dilukis dengan cat minyak dengan motif yang baru dan tidak umum sehingga saat menjamu tamu dekorasi piring tadi sangat tematik. Seperti pada acara ulang tahun motif lukisan dalam piring makan tersebut balon, hadiah warna warni.


Pada acara arisan dapat dipilih tema makanan, bahkan bisa juga untuk suvenir dari kantor atau sebagai piagam sebuah acara. Piring bekas dan cat minyak sangat murah harganya, seni melukis bukan hak orang tertentu, saya percaya semua orang bisa melukis dan berkesenian, hanya kebanyakan mereka tidak menyadarinya saja bahwa mereka memiliki hal tersebut. Cobalah.